“…Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13]:23-24)

Tuesday, June 15, 2010

Kewajiban Kita Menyelamatkan Al-Aqsa dan Mengembalikan Palestin

Risalah dari Dr. Muhammad Badie’, Mursyid Am Ikhwan Muslimin, 18-03-2010

Segala puji hanya milik Allah, selawat dan salam ke atas Rasulullah saw beserta keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya..

Sesungguhnya Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama Umat Islam, masjid suci ketiga dan tempat Isra’ Rasulullah saw. Dari sini tempat baginda Mi’raj (naik) ke langit tertinggi. Palestin adalah peninggalan Nabi Muhammad kepada kita, amanah Umar di dalam tanggungan kita, perjanjian Islam di bahu kita. 

Justeru Palestin dan Al-Quds adalah sebahagian dari akidah umat Islam. Pengabaian dalam hal ini bererti pengabaian dalam mendokong kitab Allah, warisan Rasulullah dan para nabi lainnya, tamadun umat dan akidahnya. Melepaskan sebahagian tanahnya kepada Yahudi atau kepada lainnya, atau setidak-tidaknya mengakui hak selain orang Islam ke atasnya, maka hal itu adalah haram sama sekali kerana tanahnya bukan milik individu, kelompok atau negara tertentu setelah Palestin ditakluki oleh kaum muslimin dan Allah menetapkannya untuk kita. Untuk itu, kewajiban setiap Muslim – sama ada Arab atau selainnya – adalah berjihad dengan kemampuannya untuk membebaskan api penjajahan di sana, merampasnya dari tangan pengganas Yahudi dan mengembalikan kepada rakyatnya yang terusir, dan membebaskan para pejuangnya yang terdiri daripada lelaki dan wanita yang ditahan di penjara Israel. Jika kita tidak melakukannya, maka kaum Muslimin semuanya beroleh dosa dan menanggung kerugian. Bahkan mereka akan mengalami nasib yang sama seperti yang dialami saudara mereka di Palestin.

Tiada Jalan untuk Mengembalikan Hak Kecuali dengan Jihad

Ketahuilah wahai kaum muslimin bahawa jihad adalah kewajiban masa lalu hingga hari kiamat. Jihad adalah puncak kemegahan Islam, tingkatan pertama dalam jihad adalah menolak dalam hati dan tingkatan paling tinggi adalah berperang di jalan Allah. Di antara dua tingkatan terendah dan tertinggi itu adalah jihad lisan, tulisan dan tangan dan menyampaikan kebenaran kepada pemimpin yang kejam. Umat tidak akan hidup, sebuah negara tidak akan bangkit, hak-hak tidak akan terpelihara, tanah, harga diri dan harta tidak akan selamat, kecuali dengan jihad di jalan Allah.

وَجَاهِدُوا فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ
Dan berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad.” (Al-Hajj: 78)
إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنْ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمْ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنْ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمْ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah :111)

Jika kamu, dengan keimanan kamu, menjual diri dan harta kamu kepada Allah, maka ketika inilah waktunya untuk mengorbankan dan menyerahkan diri dan harta itu. Maka penuhilah janji Allah, Dia akan memenuhi janji kamu.

Ketahuilah, sesuatu umat yang meninggalkan dan berlepas diri dari melaksanakan jihad maka Allah akan menyiksa dan menghinakannya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمْ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنْ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ قَلِيلٌ . إِلاَّ تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (At-Taubah: 38-39)

وعَنْ اِبْن عُمَر قَالَ: سَمِعْت رَسُول اللَّه صلى الله عليه وسلم يَقُول: “إِذَا ضَنَّ النَّاس بِالدِّينَارِ وَالدِّرْهَم، وَتَبَايَعُوا بِالْعِينَةِ، وَاتَّبَعُوا أَذْنَاب الْبَقَر، وَتَرَكُوا الْجِهَاد فِي سَبِيل اللَّه؛ أَنْزَلَ اللَّه بِهِمْ بَلاَء، فَلاَ يَرْفَعهُ عَنْهُمْ حَتَّى يُرَاجِعُوا دِينهمْ”
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika manusia puas dengan dinar dan dirham, mereka berjual dengan inah (hutang), bekerja menggembala sapi, dan meninggalkan jihad di jalan Allah, maka Allah akan menurunkan bala, maka bala itu tidak akan diangkat dari mereka sampai mereka kembali kepada agama mereka,” (Riwayat Abu Daud dengan sanad shahih).

Wahai umat Islam

Sesungguhnya satu-satunya jalan kita yang dapat menghalang serangan biadap terhadap tanah air kita dan satu-satunya jalan yang dapat mengembalikan harga diri dan kemuliaan kita ialah dengan mengerahkan jiwa, harta, waktu dan hidup, dan segala perkara untuk mencapai tujuan mulia kita, iaitu; menjaga agama, negeri dan mengembalikan hak yang terampas. Itu adalah tujuan yang dilindungi oleh semua agama samawi dan diiktiraf oleh undang-undang dan konvensyen antarabangsa, termasuk resolusi PBB.

Ketahuilah wahai kaum muslimin, sesungguhnya kekuatan yang dikehendaki oleh jihad adalah lahir dari keikhlasan niat kamu, kekuatan iman kamu, keteguhan akhlak kamu, kekuatan kesatuan kamu sebagaimana sebuah bangunan yang kukuh.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنيَانٌ مَرْصُوصٌ
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.” (As-Shaf:4)

عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا- وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
Dari Abu Musa Al-Asyari ra, dari Nabi saw, ia berkata, “Orang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan yang satu bahagian dengan bahagian lainnya saling menguatkan – Rasulullah merangkai jari-jarinya,” (Bukhari)

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” (An-Anfal: 60)

Seorang mukmin dilarang masuk lubang yang sama dua kali

Wahai pemimpin Arab dan negara-negara Islam,

Sesungguhnya seorang mukmin dilarang masuk lubang yang sama dua kali. Namun sayang orang-orang Yahudi dan Amerika menjerumuskan kamu ke dalam lobang yang sama berkali-kali. Kamu tidak mengambil pelajaran dan tidak nampak hakikat mereka yang sebenar. Musuh-musuh telah menipu kamu, sebagaimana mereka menipu orang- orang sebelum kamu. Mereka mengundang kamu makan-makan dan kamu penuhi undangan itu. Padahal mereka melihat itu semua hanya kepura-puraan dan lakonan untuk menutup rancangan jahat mereka. Semakin hari mereka semakin jelas penipuan dan kejahatan mereka, semakin hari mereka berbuat kerusakan dan kekerasan, mengepung dan mengusir sebuah bangsa yang mengalami kepedihan selama satu abad. Bahkan mereka tidak malu memberikan kamu tali untuk menjerat leher saudara-saudara kamu sendiri. Mereka tidak segan-segan memberikan anak panah kepada kamu untuk kalian tusukkan di leher saudara kamu yang sebangsa dan seagama. Lebih dari itu, mereka mendirikan benteng yang melindungi bangsa Yahudi dan menyediakan segala keperluan sebuah kehidupan untuk mereka. Sungguh jijik dosa kamu dan sungguh keji perbuatan kamu.

وَاللهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (Yusuf: 21)

Wahai pemimpin dan umat Islam!

Ketahuilah bahawa perdamaian yang musuh kamu inginkan di Timur Tengah adalah agar bangsa Arab menutup mata dari darah saudara mereka yang tertumpah, agar telinga bangsa Arab pekak dari mendengar jeritan para janda dan anak yatim yang memilukan setiap hari, agar bangsa Arab melupakan jutaan pelarian yang diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar. Perdamaian yang menuntut agar kamu melupakan puluhan ribu tawanan di penjara Israel. Pada waktu yang sama dunia kecoh hanya kerana jeritan seorang anggota tentera Israel Gilad Shalit yang ditawan pejuang Palestin dan seluruh dunia berusaha membebaskannya. Sementara mereka tidak peduli dengan tawanan kita. Tidak ada seorang pun yang beragama Islam dan pemimpin di dunia ini yang berusaha membebaskan tawanan Palestin di penjara Israel. Fatamorgana perdamaian menginginkan kita agar melenyapkan dari harga diri dan kehormatan kita sebagai bangsa yang dirampas sebagian tanah airnya dengan peluru dan api untuk didirikan sebuah negara yang keji di atas jasad-jasad kaum yang tidak bersalah, darah-darah yang mulia dan kehormatan yang dilanggar.

Demi Allah, beritahu saya, apa yang sudah kamu ambil dari perundingan selama 60 tahun? Apakah dengan perundingan dengan negeri-negeri dan pemerintahan yang menjadi mainan boneka Israel dan Amerika itu menyebabkan Israel menghentikan kebiadapan mereka? Bahkan pemimpin boneka ini menangkap semua orang yang ingin menolong saudara mereka di Palestin dan memenjarakan semua yang memberikan bantuan kepada saudara mereka di Palestin. Paling ketara ialah mereka menunjukkan kepada rakyat dan dunia bahawa mereka berusaha mewujudkan rundingan damai tetapi mereka menyekatkan atau menghalang bantuan kemanusiaan kepada al-Aqsa dan Palestin. Apatah lagi mereka langsung tidak membenarkan kami sepertimana orang lain dari negara lain dibenarkan… adakah kami dari dunia lain atau planet lain?!

Wahai pemimpin Arab dan umat Islam!

Cukuplah pengalaman perundingan damai kamu dengan Israel. Ketahuilah bahawa mereka berunding bukan untuk mengembalikan sesuatu yang sudah mereka rampas dan mereka jajah. Tapi itu mereka lakukan agar kamu memberikan cop resmi bahawa mereka berhak atas sebahagian yang mereka rampas dari kamu. Setelah itu mereka akan meneruskan tindakan pembunuhan itu. Sampai mereka boleh mendirikan negara mereka dari sungai Nil hingga sungai Furat. Resolusi PBB mengakui Israel sebagai sebuah negara adalah resolusi dari pertubuhan yang tidak mempunyai hak untuk memberikan sesuatu kepada Israel. Itu adalah keputusan yang jahat dan zalim, tidak benar dan tidak adil. Palestin adalah milik bangsa Arab dan umat Islam. Mereka sudah mengorbankan jiwa yang berharga, darah yang suci, dan dengan izin Allah ia akan tetap menjadi milik bangsa Arab dan umat Islam. Tiada satupun yang boleh mencabutnya, mengoyakkannya atau menanggalkannya daripada milik Arab dan Islam.

Wahai umat Islam!

Sesungguhnya sebagai umat Islam kewajiban kita terhadap Palestin adalah suatu kewajipan yang besar dan peranan kita begitu penting dalam membantu mereka.
  1. Kewajiban pertama kita adalah mengikhlaskan niat kita, memperbaharui iman kita, mengikatkan diri kita kepada Allah, meminta pertolongan kepada-Nya, bertawakal kepada-Nya di setiap amal dan jihad serta pengorbanan kita, kemudian meyakini bahwa jihad adalah puncak dari ketinggian Islam dan di sanalah harga diri dan kemuliaan kita.
  2. Setiap keluarga muslim mesti menanamkan dalam hatinya dan hati anak-anaknya bahawa Palestin adalah masalah utamanya, cita-citanya yang terbesar dan sibuk kerananya. Ibubapa perlu mengajarkan anak-anaknya tentang Palestin, mereka harus dididik sejak dalam kandungan cinta kepada Allah, Rasul-Nya, cinta jihad di jalan Allah. Mengajarkan kepada mereka bahawa cinta kepada Palestin dan masjid Al-Aqsa adalah sebahagian daripada iman. Mereka mesti diajarkan bahawa tidak ada persamaan antara jihad dan keganasan. Jihad adalah pengorbanan untuk mengembalikan hak yang dirampas, membela kehormatan dan mengusir penjajah sehingga kalimah Allah menjadi yang tertinggi. Mereka mesti diajarkan bahawa keganasan adalah penjajahan terhadap negeri orang lain, merampas kekayaan alam negeri lain, mengusir warganya yang jujur, mengalirkan darah orang-orang yang tidak bersalah, wanita dan anak-anak di negeri mereka.
  3. Setiap muslim lelaki dan perempuan membantu dan mendukung bangsa yang terkepung dengan segala kemampuan. Dulu IM melaungkan slogan “10 sen untuk Palestin”. Hari ini setiap muslim mesti mengasingkan sebahagian hartanya untuk membantu saudara mereka di Palestin yang terkepung. Tetapi sekarang dengan slogan “Satu dollar untuk Palestin” setiap bulan paling minima, tetapi kalau lebih maka Allah akan melebihkan lagi rezekinya. Mestilah melatih anak-anak untuk mengasingkan wang sakunya untuk membantu kanak-kanak dan anak yatim Palestin yang terusir.
  4. Barangsiapa yang tidak mampu berjihad dengan harta maka kewajipannya adalah dengan memenuhi hatinya dengan cinta kepada para mujahidin, cinta melihat keadilan kepada sebuah bangsa, kewajipan menolong mereka, mendorong manusia untuk berinfak demi mereka, bangun dengan berdoa di tengah malam dengan hati yang pedih dan terluka agar Allah mengangkat penderitaan mereka dan menolong mereka. Sebab panah di tengah malam sangat tepat dan tidak akan tersasar.
لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلا عَلَى الْمَرْضَى وَلا عَلَى الَّذِينَ لا يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِنْ سَبِيلٍ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (At-Taubah: 91)

5. Turut serta dalam media massa dan akitiviti yang mendukung bangsa Palestin yang terjajah dan mereka yang mempertahankan masjid Al-Aqsha dan tempat suci lainnya.

6.Menghubungi saudara-saudara kita di Palestin dengan telefon atau melalui laman web (seperti twitter atau facebook) untuk menyokong mereka dan memberikan segala dukungan yang diperlukan untuk menghadapi musuh sambil tidak lupa untuk mendoakan mereka.


Wahai ulama umat dan pimpinannya

Sesungguhnya menjaga Al-Aqsa dan mengembalikan Palestin tergantung di tengkuk kamu. Ia menjadi wajib fardu ain ke atas kamu. Kamu adalah pembawa risalah. Justeru kewajipan paling besar kamu adalah menjelaskan kepada umat soal peranan mereka dalam mempertahankan Palestin, mengembalikan masjid Al-Aqsa dari tangan Yahudi dan membebaskannya daripada cengkaman mereka.

Dulu ulamak Al-Azhar jika menyampaikan satu kata kebenaran maka seluruh penjuru dunia akan menyambutnya. Jika menyerukan jihad maka orang Islam yang dekat dan jauh, di barat dan di timur akan menyambutnya. Kerana itu, dulu orang-orang Perancis mengatakan bahawa pertempuran tidak akan padam kecuali dengan menghabiskan Al-Azhar, maka mereka memasuki kampus itu dengan kuda-kuda mereka dan melakukan kerusakan. Namun ketika ketua tentera Perancis dibunuh, mereka menjadi kocar-kacir dan menanggung kekalahan.
Sesungguhnya kewajipan kamu adalah bekerja untuk menegakkan neraca keadilan, memperbaiki urusan manusia, menolong yang tertindas, menyuarakan tentangan terhadap pendokong kezaliman siapapun jua dan sebesar mana kekuasannya.

Sabda nabi saw:
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان أو أمير جائر
Dari Abu Said Al-Khudri dari Nabi saw beliau bersabda, “Sebaik-baik jihad adalah menyampaikan kata-kata kebenaran di depan penguasa atau pemimpin yang zalim,” (Abu Daud).

وعن جابر رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب، ورجل قام إلى إمام جائر فأمره ونهاه فقتله
Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Mutalib dan seorang laki-laki yang bangkit di hadapan pemimpin yang zalim untuk amar makruf nahi munkar, maka ia dibunuh oleh pemimpin itu,” (Ibnu Majah dengan sanad Shahih).

Wahai pemimpin organisasi di dalam masyarakat,

Sebuah negeri adalah hak semua. Semua negeri yang dimasuki oleh Islam adalah negeri Islam. Palestin dan Al-Aqsa adalah amanah yang terbeban di pundak kita semua. Justeru semua pihak wajib berusaha mempertahankannya sesuai dengan tugas dan jawatannya.

Benarlah apa yang disebutkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar ra, ia berkata; saya mendengar Rasulullah bersabda,
: “كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهْوَ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا مَسْئولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ- قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ- وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ مَسْئولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan bertanggungjawab atas rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta majikannya dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya.” Abdullah bin Umar mengatakan; saya kira beliau juga mengatakan, “Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap harta orang tuanya dan bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya.” (Bukhari Muslim).

Guru di kampus dan sekolah, usahawan, ahli parlimen, akhbar, media elektronik, radio semuanya dituntut untuk membela Palestin dan warganya. Menyedarkan semua golongan masyarakat tentang kewajipan mereka terhadap Palestin, membongkar rencana-rencana jahat Israel dan Amerika. Menyampaikan nasihat dan seruan ikhlas kepada pemimpin, pembesar dan raja agar semua bangkit menjalankan tanggungjawab ini. Semua pihak dituntut memikul tugas sesuai dengan bidang dan kuasa mereka.

Sungguh pelik dunia kini!! Ketika patung Buddha (di Afghanistan) dihancurkan dunia bangkit, semua pemimpin, raja-raja, golongan intelek dan semua media massa mengecam tindakan itu. Namun ketika masjid Ibrahim dan masjid Bilal dicantum sebagai warisan yahudi, Al-Aqsa dirobohkan secara perlahan-lahan dengan cara menggali terowong di bawahnya, Al-Quds di yahudisasikan dan diubah sejarahnya, semuanya diam membisu ketakutan, tidak terdengar satu suara sedangkan jenayah yang besar berlaku di depan mata.

Wahai pendokong kemerdekaan dan pendokong kemuliaan,

Kini tibalah masanya para pendokong kemerdekaan dan kebenaran dari semua agama dan di seluruh dunia untuk berkata dengan satu kata kebenaran dan menuntut agar hak yang dirampas mesti dikembalikan kepada pemiliknya.

Kini tibalah masanya kamu mendeklarasikan secara terang bahawa tiada keamanan bagi anak-anak kita dan keturunan kita selama masih ada sebuah bangsa yang diusir dari negerinya dan ada bangsa lain dari negeri lain menjajahnya, selama masih ada bangsa yang dihalang dari tempat sucinya dan ada bangsa lainnya menghancurkan dan merusakkan masjid-masjid dan tempat suci.

Kita tibalah masanya para pendokong kemerdekaan dan kebenaran, wahai kaum muslimin, wahai bangsa Arab setelah seabad berlalu, hentikan air mata anak-anak yatim serta janda, bebaskan para tahanan Palestin, kembalikan hak yang dirampas kepada pemiliknya, kembalikan warga terusir dan pelarian ke negeri mereka, potong kuku-kuku dan taring panjang Israel sehingga dunia menjadi aman dan stabil serta manusia hidup dengan bahagia dan sejahtera.
Wahai keluarga kami di Palestin

Allah pasti akan mengukuhkan kaki-kaki kamu, mengikat hati kamu, melimpahkan kebaikan dan kekayannya, diturunkan tentera Allah dan kamu pasti akan ditolong. Kami bersama kamu dengan apa jua yang kami miliki, kami tidak akan sekali-kali membiarkan kamu bersendirian meskipun memerlukan pelbagai bentuk pengorbanan dan perjuangan.

﴿وَلا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ . إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ . وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.”

Artikel asal: http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=61972&SecID=213

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More